Bintang ganesa-red. Mengunakan alat sensor detak jantung bagi pesepeda sudah menjadi barang umum. Sensor seperti pengukur heart rate dengan bentuk jam atau langsung di taruh di atas dada pengendara. Tetapi berapa ukuran denyut jantung yang aman bagi pengendara sepeda. Hal ini disesuaikan dengan faktor usia. Ukuran denyut jantung berbeda antara mereka yang masih muda dengan orang tua.
Mengukur detak
jantung haruslah dalam kondisi prima, anda harus tidur cukup dan tidak
sakit. Dalam kondisi yang sehat barulah alat ini dapat menjadi ukuran
atau catatan medis anda selama berkendara sepeda. Maksimum denyut
jantung yang diijinkan adalah 220 detak per menit sebagai ukuran
teratas
Fungsi dari heart rate atau pengukur denyut jantung hanyalah alat pencatat
denyut jantung selama beraktifitas. Tugasnya untuk memberikan peringatan bila denyut
jantung melewati batas maksimum yang diatur penguna.
Bagaimana mengetahui batas rata rata denyut jantung maksimum anda
Ada 2 teknik mengukur detak jantung maksimum dengan faktor usia vs berat badan
Semakin
berumur maka kecepatan kerja jantung maksimum semakin rendah. Dibawah
ini ukuran umum untuk denyut maksimum bagi mereka yang suka berolahraga
seperti pengendara sepeda yang berhubungan dengan faktor usia.
Perhitungan diatas adalah hitungan umum untuk mendapatkan angka maksimum denyut jantung sesuai faktor usia dan berat badan.
Untuk hitungan dalam kegiatan, bisa dilihat dibawah ini
Ada ukuran maksimum sesuai batas denyut jantung anda dengan aktivitas yang anda lakukan.
Disarankan untuk mereka yang berolah raga hanya mengunakan rata rata pada garis biru (70-80%) secara kontinu.
Mendapatkan ukuran maksimum denyut jantung yang lebih akurat dapat menghubungi pihak medis.
Maksimum
heart rate untuk setiap individu berbeda berdasar gender, umur, berat
badan, detak jantung pada saat bangun tidur (resting heartbeat) dan
beberapa faktor lain.
Contoh saja, saya mencoba memeriksa ke
sebuah klinik di Warung Buncit dan membuat janji untuk melakukan tes
treadmill. Kebetulan di klinik tersebut tersedia alat test treadmill
yang diawasi oleh seorang cardiolog. Tes Treadmill itu adalah tes dimana
saya berjalan dengan kecepatan yang makin lama makin cepat diatas ban
berjalan. Sembari berjalan di atas alat treadmill, beberapa titik di
dada ditempeli oleh kabel2 yang dihubungkan kepada alat ECG (electro
cardio graphy) atau alat pencatat aktifitas listrik jantung. Tes
dilakukan sampai target heart rate tercapai atau setara dengan 85% dari
maksimum heart rate. Saya diberitahu bahwa maksimum heartrate saya
adalah 180 bpm (beat per minute) dan karena hasil tesnya baik,
cardiologist tersebut memperbolehkan saya untuk berolahraga yang memacu
jantung saya berdetak mendekati maksimum heart rate tersebut.
Walaupun
ada formula sederhana tentang maksimum heart rate (angka 220 dikurangi
umur sekarang), akan tetapi sangat disarankan untuk menjalani test
treadmill untuk mendapatkan saran langsung dari ahli atau team medis.
Sehingga dapat mengetahui berapa angka yang tepat untuk maksimum heart
rate yang di ijinkan.
Olahraga jantung yang disarankan oleh ahli jantung adalah lari/jogging, bersepeda, berenang.
Ketiga
kegiatan olahraga tersebut dapat memacu dan menjaga detak jantung pada
level tertentu untuk beberapa lama (cardio regime workout). Berbeda
dengan olahraga permainan seperti sepak bola, futsal, tenis, bulutangkis
dll yang membuat jantung berdetak cepat pada saat mengejar bola dan
kemudian istirahat kembali, lalu kembali cepat kembali begitu mengejar
bola dan begitu seterusnya. Bagi yang mempunyai sejarah penyakit jantung
dikeluarga, olahraga permainan ini kurang cocok.
Catatan
mengenai "heart rate monitor" yang dikenakan pada saat berolahraga dapat
diatur oleh pemiliknya. Sehingga alarm akan berbunyi bila melampaui
angka tertentu. Ini sangat bermanfaat untuk menjaga detak jantung untuk
tidak melebihi maksimum heart rate. Alat ini dapat dibeli ditoko2 yang
menjual alat2 fitness di mal2 dengan harga mulai dari 300ribu sampai 2
juta rupiah. Bahkan perangkat GPS terbaru menyertakan sensor Heart Rate,
sehingga anda dapat mengetahui kondisi denyut jantung selama
perjalanan.
Sekedar mengingatkan, alat Heart Rate atau pencatat
denyut jantung
hanya sebagai catatan. Untuk keamanan, denyut jantung anda harus berada
dibawah batas maksimum yang dirumuskan diatas dan mengikuti pemeriksaan
medis untuk mendapatkan angka maksimum denyut jantung maksimum.
disadur dari www.goesbike.com/articles
Tidak ada komentar:
Posting Komentar